Switzerland from My Point of View

Part 01

Other country that I want to re-visit beside Japan is Switzerland. Gue belom keliling dunia sih. Jumlah negara yang pernah dikunjungi juga masih cupu, masih sedikit. Tapi kalau boleh membandingkan dan menyimpulkan, Swiss itu negara yang super maju. Bisa dilihat dari tatanan kotanya dan transportasi umumnya. Yang bikin gue super ingin balik lagi kesana.

Gue cinta banget sama kereta di Swiss. Perusahaan kereta nasional di Swiss namanya SBB (Schweizerische Bundesbahnen atau Swiss Federal Railways). Keretanya super on time, ada aplikasinya, real time, reliable (both the train and the app). Jalur keretanya menghubungkan hampir seluruh wilayah Swiss. Jalurnya ada yang melewati danau, sampai menembus dan menaiki gunung.

Keretanya bagus banget!! Even kereta tuanya. Di semua kereta pasti ada tempat stroller dan tempat sepeda. Interiornya, tatanan kursinya kayak kereta jarak jauh di Indo, bahkan ada yang model sofa setengah lingkaran dengan meja di tengahnya. Keretanya ada yang 2 tingkat (mostly), dan di kereta jarak jauh ada gerbong khusus berisi playground anak! WC-nya kaya WC hotel. Amazing dah pokoknya.

Yang menakjubkan lagi, tiketnya pakai asas kepercayaan. Ga ada tap gate. Ga ada pager. Ga ada loket pembelian tiket, cuma ada ticket vending machine. Jadi stasiunnya itu terbuka banget. Bisa banget naik kereta tanpa beli tiket. Tapi, di dalam kereta suka ada surprise check. Kalau ga pegang tiket, dendanya lumayan. Tapi (lagi), pemeriksaan wajib cuma ada di kereta jarak jauh, kalau kereta jarak dekat jarang banget ada pemeriksaan.

Duh, bahas keretanya aja panjang banget ya, dan belum selesai ini sebenernya.

Part 02

Swiss itu terkenal karena landscape-nya yang masyaAllah luar biasa indahnya ciptaan Allah. Gunung, bukit, gunung salju, danau, danau berlatar gunung salju, hamparan rumput hijau, air terjun; pokoknya super lengkap deh. Cuma ga ada pantai aja, karena semua perbatasan dikelilingi negara.

Nah, dengan naik kereta di Swiss, kita bisa temukan semua keindahan itu! Setiap perjalanan naik kereta, pasti disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah. Ga pernah bosen sama pemandangannya, sampai memory hape gue full buat rekam scenery selama perjalanan kereta. Udah keretanya nyaman, pemandangan indah, ga berasa deh perjalanan berjam-jam.

Di Swiss ada kereta namanya Glacier Express, disebut scenic train, kereta khusus yang jendelanya tinggi banget (bahkan sampai ke atap-atap itu jendela), karena jalur yang dilewatin scenic banget. Sayang gue ga sempet naik pas ke Swiss kemarin, karena harganya bikin nangis 😂 Tapi pas ke Zermatt sempet naik kereta yang mirip-mirip Glacier Express sihh.

Oiya, kereta di Swiss juga terintegrasi dengan negara-negara sekitarnya! Jadi kalo lagi di Swiss mau ke Italy, Germany, France, Austria itu gampang banget (asal ada uangnya 😝 canda). Kemaren kita sempat coba naik kereta dari Zurich ke Munich.

Part 03

Tadinya cuma mau 2 part. Tapi ternyata tidak cukup. Kali ini mau bahas tentang betapa nyaman dan amannya tinggal di Swiss!

Pertama menjejakkan kaki di Swiss, langsung dijemput sama @alyssatasya_. Diajarin cara beli tiket, naik kereta, cara pakai aplikasi SBB. Jadi aman sentosa dan sedikit drama (tetap ada drama karena bawa bocah 2). Dari keluar bandara sampai naik kereta, jalannya ngga jauh, dan aksesnya (untuk yang bawa koper banyak + stroller) mudah banget!

Selama jalan-jalan di Swiss kita pasti bawa stroller, dan hanya mengandalkan transportasi umum. Naik kereta, naik tram, naik bus, jalan di kota, jalan di pinggir danau, main salju, sampai naik cable car ke atas gunung, ga pernah terkendala dengan si stroller. Sepertinya Swiss membangun infrastrukturnya dengan sangat serius dan memikirkan harus bisa digunakan oleh siapa saja, dari ujung ke ujung. Dari mulai stasiun, halte, sampai pedestrian. Dari mulai daratan sampai pegunungan.

Di setiap kereta ada pintu khusus stroller atau wheel chair, tanpa tangga dan ada extension dari kereta ke peron supaya tidak ada lubang. Di setiap bus dan tram ada space untuk stroller atau wheel chair. Di setiap stasiun ada lift yang mudah banget ditemukan, dan ada jalan landai untuk pindah peron (bukan hanya tangga). Di setiap cable car station dan boat/ship station juga sama seperti tempat lainnya, aksesnya sangat mudah untuk stroller atau wheel chair.

Di tempat wisata pun sama, semua stroller and wheel chair friendly. Ada lift dan jalan landai. It’s super duper easy to travel with kids in this country!

Part 04

Awal tahun 2019, ngga tau kenapa, tiba-tiba banyak artis liburan ke Swiss. Vidi, Tulus, Ayudia Ditto, Chelsea Glenn, Arief Tipang, siapa lagi ya lupa perasaan banyak. Pas banget tuh kan jadi buat inspirasi bikin itin!

Ngga deng. Budgetnya ga masuk kalo ngikutin artes 🤪 Semua itin adalah hasil diskusi sama bossque @alyssatasya_ (go follow her! She love to share about living in swiss with 2 kids!). Jadi Tasya list down semua pilihan tempat wisata (mainstream and not) beserta cara kesananya. Daftarnya gue jadiin basis untuk googling dan menentukan mana yang jadi pilihan.

Di Swiss, semua landscape ada, kecuali laut dan pantai. Tapi, danaunya tuh gede-gede, jadi mirip-mirip laut (Lake Geneva, Lake Lucerne, Lake Zurich, Lake Thun, dll). Ada juga ‘danau biru’ karena airnya biru banget (Lake Blausee).

Di Swiss, ada yang disebut ‘salju abadi’ (Mt. Titlis, Zermatt) Jadi mau musim apapun kalian ke Swiss, kalian bisa ketemu salju! Gue kemaren ketemu salju di Mürren (Lauterbrunnen) dan Trockener Steg (Zermatt).

Di Swiss, ada air mancur, dari yang lebar (Rheinfall) sampai yang tinggi (Staubbachfall, Trümmelbachfall). Both are stunning!

Di Swiss, city tour juga oke! Cuma gue pribadi ga terlalu suka explore city, jadi semua kota di Swiss gue anggap sama 😝 (Spiez, Thun, Montreux, dll).

Yang wajib dikunjungi kalau ke Swiss, menurut gue adalah Lauterbrunnen. Kalau gue ada rejeki dan bisa balik ke Swiss (ada aamiin?), gue mau nginep di Lauterbrunnen 😇

Part 05

Lauterbrunnen

Pertama kali tau Lauterbrunnen itu dari tour guide local Swiss andalanque @alyssatasya_. Lalu googling dan langsung jatuh cinta. Tambah mau kesana saat vlog-nya @ariefmuhammad ke Mürren tayang.

Landscape di Lauterbrunnen menurut gue unik. Sebuah desa yang dikelilingi Swiss Alps (literally dikelilingi). Jadi view nya adalah gunung-gunung batu dan puncak-puncak gunung (mountain peaks). Desanya tidak padat, jadi hamparan rumput hijau masih terbentang luas. Sesekali ada sapi dan kuda lagi makan rumput.

Karena dikelilingi pegunungan berbatu, jadi Lauterbrunnen memiliki banyaaak sekali air terjun. Ada 2 waterfall yang terkenal di Lauterbrunnen. Pertama Staubbach Waterfall, air terjun setinggi 300m. Yang kedua Trümmelbach Waterfall, serangkaian 10 air terjun gletser di dalam gunung.

Selain itu, di Lauterbrunnen juga ada gunung salju! Tinggal naik bus ke Stechelberg, disitu ada cable car station yang bisa membawa kita naik ke atas gunung! Ada 4 station sebelum sampai puncak, Gimmelwald-Mürren-Birg-Schilthorn. Schilthorn terkenal sebagai tempat shooting James Bond 007, bahkan ada walk of fame 007 disana. Jangan lupa mampir ke Birg untuk mencoba jalan di Thrill Walk! Dan mampir ke Allmendhubel dimana ada playground anak yang superrr besar! Tapi cek jadwal dulu ya karena mereka ga buka sepanjang tahun.

Pilihan wisata di Lauterbrunnen lumayan lengkap. Bisa keliling jalan kaki, naik sepeda, hiking, sampai climbing. Semua kegiatan disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indah ❤️

And to be able to witnessed all those beauty with the most beautiful persons in my life was truly a blessing. Alhamdulillah.

Part 06

Zermatt

Satu kota yang gue dan @alyssatasya_ jadikan cita-cita untuk dapat dikunjungi bersama (karena tour guide local nya juga belom pernah kesana). Tujuan utamanya adalah agar bisa selfie dengan Matterhorn sambil pegang bungkus Toblerone.

Zermatt terkenal karena puncak Matterhorn, puncak gunung yang dijadikan logo coklat Toblerone. Juga terkenal karena ada resort ski yang buka sepanjang tahun, atau kalau di Indonesia disebut sebagai ‘salju abadi’. Jadi kalau mau cari salju pas summer, bisa banget kesini, karena pasti ada. Kotanya dikelilingi pegunungan salju, yang puncaknya rata-rata masuk ke daftar puncak gunung tertinggi di Swiss.

Lokasinya di Swiss paling selatan, berbatasan langsung dengan Itali, dan perbatasannya unik karena di atas gunung (terbagi 2, ada wilayah Swiss dan Italia). Kalau dari Zurich, butuh sekitar 4 jam untuk mencapai Zermatt (naik kereta atau mobil more or less sama aja). Pemandangan di kereta selama menuju Zermatt luar biasa sih. Lengkap banget landscape nya. Oiya, Zermatt itu car-free town. Jadi kalau bawa mobil cuma bisa sampai Täsch (1 stasiun sebelum stasiun Zermatt), parkir disana dan lanjut naik kereta. Semua mobil di Zermatt menggunakan listrik atau baterai! Jadi bebas polusi asap dan polusi suara. Tenaaaang banget kotanya. Bangunan-bangunan di Zermatt super cute, mostly wooden jadi gemes aja gitu liatnya.

Kalau mau bahas pilihan tempat wisata di Zermatt, kayaknya gabakal cukup di caption ini, karena BANYAK BANGET! Gue sama Tasya aja berdebat ga abis-abis buat nentuin di Zermatt mau kemana? Dan akhirnya baru pas disana kita nentuin akhirnya kemana. Kalau mau ke Zermatt bisa cek website nya dulu buat tau lokasi yang dituju buka atau tutup. Karena ada lokasi yang pada musim tertentu ditutup. Kalau bawa anak kecil juga penting buat cek ketinggian lokasi, karena Zermatt berada di dataran tinggi, dan ada batas ketinggian untuk anak balita demi keamanan dan kesehatannya.

Kalau kita naik cable car ke Furi lalu lanjut ke Trockener Steg. Disana, Matterhorn terpampang gedhe banget di depan mata 😄 dan putih saljuuuu sejauh mata memandang. Banyak yang main ski juga.

Leave a comment

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑